Tampilkan postingan dengan label Pendidikan. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Pendidikan. Tampilkan semua postingan

Jumat, 04 Oktober 2013

[Share Kuliah] Lapisan Fisik (Physical Layer)

TUGAS JARINGAN KOMPUTER
Lapisan Fisik (Physical Layer)
Oleh
Saiful Habib : 11520241053
Pendidikan Teknik Informatika
Fakultas Teknik
Universitas Negeri Yogyakarta
2012


  1. Pengantar Model Open Systems Interconnection(OSI).
Model Open Systems Interconnection (OSI) diciptakan oleh International Standardization for Organization (ISO) yang menyediakan kerangka logika terstruktur bagaimana proses komunikasi data berinteraksi melalui jaringan. Standard ini dikembangkan untuk industri komputer agar komputer dapat berkomunikasi pada jaringan yang berbeda secara efisien.

Model Layer OSI
Terdapat 7 layer pada model OSI. Setiap layer bertanggungjawab secara khusus pada proses komunikasi data. Misal, satu layer bertanggungjawab untuk membentuk koneksi antar perangkat, sementara layer lainnya bertanggungjawab untuk mengoreksi terjadinya selama proses transfer data berlangsung.

  1. Pengertian Lapisan Fisik ( Physical Layer ).
Lapisan fisik (Physical Layer) merupakan lapisan dasar dari semua jaringan dalam model referensi OSI dimana lapisan ini berfungsi untuk mentransmisikan sinyal data analog maupun digital. Selain itu, lapisan fisik dapat digunakan untuk menentukan karakteristik dari kabel yang digunakan untuk menghubungkan komputer dalam jaringan sehingga sarana sistem pengiriman data ke perangkat lain yang terhubung dalam suatu jaringan komputer. Pada lapisan ini yang akan menjelaskan mengenai jarak terjauh yang mungkin digunakan oleh media fisik serta mengatur bagaimana cara melakukan collision control. Physical Layer juga memiliki tujuan utama, seperti.
    1. Menspesifikasikan standar untuk berinteraksi dengan media jaringan.
    2. Menspesifikasikan kebutuhan media untuk jaringan.
    3. Menetukan karakteristik kabel untuk menghubungkan komputer dengan jaringan.
    4. Mentransfer dan menentukan bagaimana bit data dikodekan.
    5. Format sinyal electrical untuk transmisi lewat media jaringan.         
    6. Sinkronisasi transmisi sinyal.
    7. Menangani interkoneksi fisik (kabel), mekanikal, elektrikal dan procedural.
    8. Mendeteksi error selama transmisi.
Lapisan ini mendefinisikan antarmuka dan mekanisme untuk meletakkan bit-bit data diatas media jaringan seperti kabel, radio dan cahaya. Selain itu, lapisan ini dapat mendefinisikan tegangan listrik, arus listrik, modulasi sinkronisasi antar bit, pengaktifan dan pemutusan koneksi serta beberapa karakteristik kelistrikan untuk media transmisi seperti kabel UTP / STP, kabel koaksial atau kabel fiber optic. Protocol pada PHY Layer mencakup IEEE 802.3; RS-232C; X.21; repeater; transceiver; kartu jaringan atau Network Interface Card (NIC) dan pengabelan untuk beroperasi.

  1. Manfaat Physical Layers pada Komunikasi Data.
Media paling sering digunakan untuk komunikasi data adalah kabel yang menggunakan kawat tembaga untuk sinyal data dan bit kontrol antar perangkat jaringan. Kabel yang digunakan untuk komunikasi data yang biasanya terdiri dari serangkaian kabel tembaga individu yang membentuk sirkuit sinyal didedikasikan untuk tujuan tertentu. Jenis lain dari kabel tembaga, yang dikenal sebagai kabel koaksial, memiliki konduktor tunggal yang berjalan melalui pusat kabel yang terbungkus oleh, namun terisolasi dari, pelindung lainnya.
Tembaga jenis media yang dipilih adalah ditentukan oleh standar lapisan Fisik yang dibutuhkan untuk menghubungkan lapisan Data Link perangkat dua atau lebih jaringan. Kabel ini dapat digunakan untuk menghubungkan node di LAN untuk perangkat perantara, seperti router dan switch. Kabel juga digunakan untuk menghubungkan perangkat WAN ke penyedia layanan data seperti perusahaan telepon. Setiap jenis koneksi dan perangkat kabel terlampir persyaratan yang ditetapkan oleh standar lapisan fisik.
Jaringan media umumnya menggunakan jack modular dan colokan, yang menyediakan koneksi mudah dan pemutusan. Juga, satu jenis konektor fisik dapat digunakan untuk beberapa jenis koneksi. Sebagai contoh, konektor RJ-45 digunakan secara luas dalam LAN dengan satu jenis media dan di beberapa WAN dengan jenis media lain. Berikut adalah contoh hardware yang memakai kawat tembaga

  1. Sinyal Data.
Sinyal data merupakan proses komunikasi data yang hendak ditransmisikan akan diberi kode terlebih dahulu dala bentuk sinyal analog dan digital.
a.    Sinyal analog
Merupakan sinyal data dalam bentuk gelombang yang berkelanjutan, tidak ada perubahan secara tiba-tiba serta mempunyai besaran yaitu amplitudo dan frekuensi. Dengan menggunakan sinyal analog akan memberikan jangkauan transmisi data yang jauh. Gelombang pada sinyal analog berbentuk sinusoidal yang memiliki tiga variabel dasar seperti amplitudo (ukuran tinggi rendah tegangan dari sinyal analog), frekuensi (jumlah gelombang dalam waktu satu detik) dan phase (besar sudut dari sinyal analog pada saat tertentu). Dengan menggunakan 3 variabel tersebut akan diperoleh 3 jenis modulasi, seperti:
     Amplitudo Modulation (AM) menggunakan sinyal analog untuk membedakan dua keadaan sinyal digital.
     Frequency Modulation (FM) menggunakan frekuensi sinyal analog untuk membedakan dua keadaan sinyal digital.
     Phase Modulation (PM) menggunakan perbedaan sudut fase dari sinyal analog untuk membedakan dua keadaan dari sinyal digital. Cara ini merupakan cara yang paling baik, tapi menggunakan sistem yang sangat sulit.

b.   Sinyal digital
Merupakan sinyal data dalam bentuk pulsa yang dapat mengalami perubahan secara tiba-tiba dan mempunyai besaran 0 dan 1. Modem (modulator demodulator) akan digunakan untuk melakukan transmisi data. modem sebagai modulator bertujuan untuk menerjemahkan data atau informasi dalam bentuk sinyal digital menjadi sinyal analog yang kemudian akan menggabungkan diri dengan frekuensi pembawa (carrier). Sedangkan, modem sebagai demodulator bertujuan untuk memisahkan dari frekuensi pembawa dan menerjemahkan data atau informasi sinyal analog menjadi sinyal digital. Pada Physical Layer, komputer mengirimkan stream bit lewat media transmisi karena komputer menggunakan sinyal elektrik untuk menghadirkan biner 0 dan 1. Oleh karena itu, Physical Layer memiliki standar sinyal elektrik, seperti:
  • Jenis sinyal (analod atau digital).
  • Level tegangan.
  • Identifikasi bit.
  • inkronisasi bit.

  1. Media Transmisi.
Media transmisi merupakan suatu jalur fisik antara transmitter dan receiver dalam sistem transmisi data. media transmisi dapat diklasifikasikan sebagai guided (terpadu) dan unguided (tidak terpadu) dapat terjadi dalam bentuk gelombang elektromagnetik. Dengan media yang terpadu, gelombang dipadu melalui sebuah media padat seperti kabel tembaga terpilin (twisted pair), kabel coaxial tembaga dan serat optik (fiber optic). Beberapa faktor yang berhubungan dengan media transmisi dan sinyal, yaitu.
a.    Bandwidth (lebar pita).
b.    Transmission impairement (kerusakan transmisi).
c.    Interference (interferensi).
d.   Jumlah penerima (receiver).
Adapun media yang dibutuhkan selain komputer terlepas dari jenis jaringan yang dibangun,adalah:
  • Kabel.
  • Transmisi tanpa kabel (wireless).
  • Network interface card (NIC) atau kartu jaringan.
Protokol pada Physical Layer menjelaskan karakteristik dari media transmisi dan sinyal elektrik yang meliputi spesifikasi sebagai berikut.
      • Konektor fisik.
      • Piranti koneksi seperti switch dan multiplexer.
      • Kecepatan data transfer.
      • Jarak transmisi maksimum.

6. Jenis Transmisi.
1.    Transmisi Paralel.
Merupakan suatu konektor yang terdiri dari tujuh atau delapat bit (ASCII) ditransmisikan secara serentak setiap saat.

2.    Transmisi Serial.
Merupakan bentuk transmisi yang digunakan secara umum. Pada transmisi ini, setiap bit dari satu karakter dikirimkan secara berurutan yaitu bit per bit dimana satu bit diikuti oleh bit berikutnya.

7. Metode Transmisi.
1.    Baseband.
Pada metode ini, data berupa sinyal digital langsung dikirim melalui media transmisi satu channel seperti kabel tanpa melalui perubahan apapun. Dengan cara ini pengiriman data dan tergantung pada jarak transmisi dan kualitas media yang digunakan. Pada metode ini dibutuhkan peralatan multiplexing disebut time division multiplexing (TDM). TDM digunakan untuk transmisi data dalam bentuk sinyal. Dengan TDM, pengiriman data dilakukan dengan cara mengatur pengiriman data dari setiap terminal berdasarkan waktu. Olehkarena itu, dibutuhkan media transmisi berkualitas tinggi yang dapat mengirimkan data dengan kecepatan tinggi diantara multiplexer transmitter dan multiplexer receiver.

2.    Broadband.
Broadband digunakan untuk mentransmisikan sinyal analog. Apabila data dalam bentuk sinyal digital, maka harus dimodulasi menjadi sinyal analog. Media yang digunakan berupa kabel coaxial broadband menggunakan media frekuensi radio atau satelit. Data dari beberapa terminal dapat menggunakan satu saluran, tapi memiliki frekuensi yang berbeda sehingga pada saat bersamaan dapat dikirimkan berebagai jenis data melalui beberapa frekuensi.


Daftar Pustaka


Read more...

Rabu, 15 Mei 2013

Isu UKT (Uang Kuliah Tunggal) di UNY dan problematikanya


Assalamu'alaykum...
Selasa 14 mei 2013 saya diberi tugas untuk audiensi tentang isu – isu yang terjadi di Indonesia dengan salah satu ketua BEM di UNY dalam rangka penugasan ILCS. Sebenarnya tugas itu ditugaskan sejak SG ILCS 2 minggu lalu, tapi karena saya tidak ikut dan saya baru tahu minggu kemarin. Karena waktu yang sangat mepet yaitu hanya 2 hari, akhirnya saya ambil mudah saja menemui ketua BEM fakultas saya, yaitu mas Fiky Fristiar dari fakultas teknik, pada hari kedua 4 jam sebelum deadline, dan mulai menuliskannya dalam word setengah jam sebelum deadline (sekarang). :)
Pertama kami memilih isu yang akan dibahas dalam audiensi. Setelah berembug sebentar dengan beliau akhrinya kami memilih tiu tentang UKT yang diterapkan di UNY. Yaitu tentang kronologisnya, kebijakannya, dan sisi kontroversialnya.
Dari penjelasan mas Fiky disebutkan bahwa UNY termasuk cepat dalam menerapkan sistem Uang Kuliah Tunggal (UKT) ini. Berawal dari dibuatnya surat edaran oleh kementrian tanggal 5 februari, pihak rektorat UNY sudah langsung bisa memberikan jumlah kasarnya pada tanggal 16 Februari. Yaitu 3.5, 3, dan 2.6 juta setiap semester. Kemudian sampai sekarang sudah disahkan dan akan dilaksanakan pada tahun ajaran 2013/2014.
UKT sendiri adalah sistem dimana seluruh biaya kuliah mulai dari uang gedung, spp, dan biaya lainnya dijumlahkan dan dibayar dicicil selama delapan semester. Untuk FT sendiri nilai yang ditetapkan adalah 3,5 juta. Sehingga dalam delapan semester menjadi sekitar 28 juta.
Pandangan mahasiswa terbagi dalam menyikapinya. Ada yang bilang dengan UKT SPP semakin murah, ada yang bilang sebaliknya. Kalau ditelisik lebih jauh ternyata memang bagi sebagian kategori mahasiswa spp ini semakin murah, tapi bagi sebagian kategori lain. Ini semakin mahal. UNY sendiri sebelumnya menganut 3 segmen. Segmen mahasiswa Bidikmisi, Reguler, dan non-Reguler. Mahasiswa bidikmisi, seperti yang kita tahu dibiayai oleh negara. Mahasiswa Reguler setiap semester sekitar 700 ribu – 1 juta (FT). Mahasiswa non-Reguler sekitar 2 juta lebih. Yang terjadi disini adalah subsidi silang antara mahasiswa non-Reguler dan Reguler serta Bidikmisi sehingga uang kuliah mahasiswa Reguler dapat ditekan. Tetapi dalam kebijakan UKT ini, kategori Reguler dan non-Reg dijadikan satu dan diwajibkan membayar 3,5 juta per semester.
Hal ini menjadi masalah karena tidak semua mahasiswa reguler itu tergolong mampu. Banyak diantara mereka kurang mampu dan kurang beruntung sehingga tidak bisa mendapatkan BidikMisi. Dengan adanya UKT biaya akan semakin mahal bagi mahasiswa kategori ini. Jika dihitung, total pengeluaran kuliah untuk mahasiswa Reguler selama 8 semester adalah sekitar 16 juta (1 jt x 8 + 10jt uang pangkal). Dengan adanya UKT ini dikhawatirkan kesempatan golongan mahasiswa seperti itu untuk kuliah semakin berkurang.
Masalah lain yang terjadi dalam UKT ini adalah dengan jumlahnya yang tetap 3,5 juta meskipun mahasiswa telah melewati semester delapan. Ini dianggap memberatkan karena secara teknis mereka telah memenuhi uang yang diwajibkan bagi mereka. Karena tidak semua mahasiswa memiliki kemampuan untuk lulus tepat waktu dan tidak semua mahasiswa bisa matang dan siap secara mental untuk terjun dalam masyarakat dalam waktu empat tahun.
Konsekuensi lain dari UKT ini adalah pada surutnya pergerakan mahasiswa di UNY. Dengan tetpnya biaya UKT setelah semester delapan, mahasiswa akan menjadi terlalu terfokus pada studinya. Mereka kemudian akan berpikir dua kali sebelum memutuskan untuk ikut dalam organisasi mahasiswa karena takut akan mengganggu studi mereka. Tentu ini akan menjadi kemunduran bagi Ormawa yang ada di UNY. Dan kemunduran juga bagi Indonesia karena akan berkurangnya mahasiswa kritis yang akan mengawal program – program pemerintah.
Solusi yang ditawarkan saat ini dari mas Fiky dalam menyikapi UKT ini adalah dengan terus kritis dan melakukan gerakan untuk mengangkat isu ini. Kebijakan yang telah dilandingkan memang sangat sulit diubah.Tapi jika kita terus bergerak, mengadakan aksi dan audiensi, minimal kita bisa memberi tahu pada masyarakat apa itu UKT dan permasalahannya. Dan pada akhirnya bisa menekan pihak birokrat untuk merevisi kebijakan tersebut.

Saiful Habib


Lisensi Creative Commons
ciptaan disebarluaskan di bawah Lisensi Creative Commons Atribusi-BerbagiSerupa 3.0 Tanpa Adaptasi.
Read more...

Jumat, 15 Maret 2013

SMS Gateway dengan Java dan Gammu sebagai back-end

Assalamu'alaykum

jumpa lagi dengan saya, penunggu blog ini, ki iphul the programmer...
(lebay)
aku cuma mau ngepos salah satu tugasku yang teronggok di salah satu bagian di rimba folder hardisku. tugas ini sebenarnya kubuat untuk makul KomDat (Komunikasi Data). akan tetapi tak pernah dipresentasikan karena kekurang jelasan dari dosennya. jadi percuma aku nglembur ngrjainnya.
dongkol juga sih, tapi ya gpp-lah.
pengen curhat tapi nanti takut jadi ghibah...
ya udah ta bagiin aja SourceCode-nya, kali aja ada yang butuhin...

bisa di download di sini :

http://www.mediafire.com/?t4z9gax728d9jxi

atau disini

http://filecloud.io/xcqn0ws7

semoga bermanfaat
Read more...

Kamis, 17 Januari 2013

Model Data Relasional



Model data relasional atau dalam bahasa inggris disebut  relational database management system (RDBMS) adalah adalah suatu model basis data yang menggunakan tabel dua dimensi, yang terdiri atas baris dan kolom untuk menggambarkan sebuah berkas data.
Pengertian
Model ini menunjukkan cara mengelola/mengorganisasikan data secara fisik dalam memory sekunder, yang akan berdampak pula pada bagaimana kita mengelompokkan data dan membentuk keseluruhan data yang terkait dalam sistem yang kita buat.
Pada model relasional, basis data akan disebar ke dalam berbagai tabel 2 dimensi. Setiap tabel selalu terdiri atas lajur mendatar yang disebut dengan baris data (row/record) dan lajur vertikal biasa disebut dengan kolom (column/field). Disetiap pertemuan baris data dan kolom itulah, item-item data (satuan data terkecil) ditempatkan.
Pada model relasional, tidak ada data yang kembar. Ini dikarenakan adanya kunci primer (Primary Key) . Kunci primer adalah satu item yang dipilih dalam suatu kolom yang unik dan tidak sama yang berfungsi untuk membedakan antara satu kolom dengan kolom lainnya.
Istilah-Istilah dalam Model Relasional
  • Relasi
berdasarkan definisi matematika, adalah sebuah himpunan bagian dari perkalian kartesian dari sekumpulan domain. Dalam model relasional, relasi dapat direpresentasikan dengan tabel.
  • Atribut
adalah kepala/header dari setiap kolom yang ada dalam tabel relasi. Berdasarkan contoh tabel MHS sebelumnya, atribut yang ada adalah NPM, Nama, dan Alamat.
  • Tupel
adalah sebuah baris dalam tabel relasi.
  • Domain
adalah sekumpulan nilai yang valid untuk setiap atribut yang ada dalam tabel relasi. Berdasarkan contoh tabel NILAI sebelumnya, domain dari atribut FINAL adalah angka 0 sampai 100.
  • Derajat
adalah jumlah atribut yang ada dalam tabel relasi.
  • Kardinalitas
adalah jumlah tupel yang ada dalam tabel relasi.



IV. Relational Keys
  • Super Key
adalah sebuah atau sekumpulan atribut yang secara unik mengidentifikasi sebuah tupel dalam tabel relasi.
  • Candidate Key
adalah super key yang himpunan bagian yang sebenarnya tidak ada yang menjadi super key juga.   
  • Primary Key
adalah candidate key yang dipilih sebagai pengidentifikasi unik untuk sebuah tabel relasi.
  • Alternate Key
adalah candidate key yang tidak dipilih sebagai primary key.
V. Relational Integrity Rules
  • NULL
adalah nilai sebuah atribut yang tidak diketahui atau tidak ada pada sebuah tupel dalam tabel relasi. Misalnya seorang mahasiswa tidak diketahui alamatnya sehingga pada tupel yang mengidentifikasi mahasiswa tersebut nilai dari atribut alamat diisi dengan NULL.
  • Entity Integrity
adalah sebuah peraturan integritas yang menyatakan bahwa setiap tabel relasi harus mempunyai sebuah primary key, dan atribut/sekumpulan atribut yang dipilih sebagai primary key harus mempunyai nilai dan nilai tersebut harus unik dan tidak NULL.
  • Referential Integrity
adalah sebuah peraturan integritas yang menyatakan bahwa setiap atribut sebuah tabel relasi yang menunjuk ke tabel relasi lainnya harus merupakan hubungan yang valid. Berdasarkan contoh tabel MKUL dan NILAI sebelumnya, nilai atribut KDMK pada tabel NILAI harus merupakan data yang ada dan valid pada tabel MKUL yang ditunjuknya.
Keuntungan & kelemahan model data reasional
Keuntungan lain menggunakan model data relasional dibandingkan dengan model data herarkhi dan jaringan adalah:
1. model data rasional lebih luas dibandingkan yang lain .nilai data dalam tabel tidak ada pembatasan dalam berbagai proses pencarian data . hal ini tidak terdapat pada model data herarkhi dan jaringan dimana manipulasi data dibatasi oleh bagaimana struktur data dibuat.
2. Model data relasional mempunyai latar belakang teori matematik. Hal ini akan memudahkan dalam pembentukan hubungan matematis sebagai dasar dalam prosedur pemrosesan data disamping pemrograman komputer . sebab bagaimanapun juga dalam pelaksanaan sistem harus dilakukan dalam bahasa program tertentu .
3. Pengorganisasian model relasional sangat sederhana , sehingga mudah dipahami .
4. Basis data yang sama biasanya dapat disajikan lebih sedikit terjadi data rangkap (Redun-dansy data) dengan menggunakan model relasional dibandingkan dengan model data herarkhi dan jaringan.
Sedangkan kelemahannya adalah :
1. Lebih sulit dalam implementasinya terutama untuk data dalam jumlah besar dan tingkat kompleksitasnya tinggi.
2. Proses pencarian informasinya lebih lambat. Hal ini disebabkan beberapa tabel tidak dihubungkan secara fisik (seperti pada model hirarkhi atau jaringan).dalam manipulasi data menggunakan beberapa tabel akan memerlukan waktu yang lama , karena tabel-tabel haus dihubungkan terlebih dahulu.
Daftar Pustaka
http://id.wikipedia.org/wiki/Sistem_manajemen_basis_data_relasional


//hanya sebuah upload dari tugas kuliah basis data semester 3...
//semoga bermanfaat
//note : jika ambil materi dari sini, pastikan link ini ada di daftar pustaka ya... ^_^

Read more...

Jumat, 04 Januari 2013

Syarat – Syarat Untuk Mewujudkan Sekolah Efektif


##artikel ini ditulis dalam rangka mengerjakan ujian akhir semester mata kuliah Manajemen Pendidikan Prodi Pend. Teknik Informatika FT UNY##


Syarat – Syarat Untuk Mewujudkan Sekolah Efektif

Mewujudkan sekolah yang efektif merupakan tujuan utama adanya ilmu manajemen pendidikan. Dengan mempelajari ilmu manajemen yang telah disesuaikan dengan ilmu pendidikan diharapkan dapat terwujudnya sekolah yang efektifdan efisien.
Sekolah yang efektif itu sendiri dalam artikel yang penulis baca merupakan proses pemanfaatan seluruh sumber daya sekolah yang dilakukan melalui tindakan yang rasional dan sistematik (mencakup perencanaan, pengorganisasian, pengarahan tindakan, dan pengendalian) untuk mencapai tujuan sekolah secara efektif dan efisien (http://anan-nur.blogspot.com/2011/08/sekolah-efektif.html). Sehingga dapat penulis simpulkan bahwa sekolah efektif itu sendiri merupakan sebuah proses dimana proses belajar mengajar dan administrasi sekolah berjalan secara efektif, efisien dan transparan.
Ada lima faktor utama yang merupakan penyokong atau prasarat terbangunnya sekolah ang efektif guna meningkatkan prestasi peserta didik. Yakni Kepemimpinan yang kuat, kejelasan visi misi sekolah, terjaganya iklim keamanan dan ketertiban peserta didik, pengawasan kemajuan peserta didik, dan harapan yang tinggi (http://suaramerdeka.com/v1/index.php/read/cetak/2010/02/22/99810/Sekolah-Efektif).
1.      Kepemimpinan yang kuat
Kualitas kepemimpinan sangat mempengaruhi tercapainya sekolah efektif. Kepalah sekolah dalam hal ini sebagai pemimpin formal dan faktual sebuah sekolah harus mampu untuk mengkolaborasi dan men-sinergikan komponen komponen sekolah seperti guru, murid, dan karyawan sekolah yang lain. Selain itu kepala sekolah juga harus mampu memaksimalkan sarana prasarana yang sudah ada di sekolah yang dipimpinnya.
Kepala sekolah sudah semestinya mampu menjadi contoh integritas yang patut dicontoh oleh guru dan murid yang ada di sekolah. Integritas seorang pemimpin sangat mempengaruhi kualitas kepemimpinan seseorang. Dengan integritas yang baik, seorang pemimpin dalam hal ini kepala sekolah akan ditaati dan dihormati oleh guru dan siswa yang dipimpinnya sehingga datap tercipta linkungan organisasi sekolah yang tertip dan kondusif.
Kepala sekolah juga sudah selayaknya untuk fokus dalam mengawasi apa yang terjadi di dalam kelas sebagai inti dari baik tidaknya pendidikan di dalam sekolah. Keberlansungan pengawasan kelas ini sangat penting untuk menjaga kualitas kegiatan belajar mengajar di sekolah tersebut. Saat proses dirasa tidak sesuai dengan standar maka kepala sekolah beserta guru dan tenaga pendidik yang ada di sekolah akan bekerja sama untuk mengusahakan perbaikan sehingga kualitas pelayanan terhadap siswa akan berjalan maksimal.
2.      Kejelasan visi misi sekolah
Sekolah perlu memiliki visi misi yang jelas karena sekolah akan bergerak sesuai dengan visi yang diterjemahkan kedalam beberapa buah misi yang akan dilaksanakan untuk mencapai tujuan pendidikan yang ideal. Dengan visi misi yang jelas sekolah akan bergerak secara terarah. Kepala sekolah pun akan lebih mudah menerjemahkan dan melaksanakan visi misi tersebut dalam program kerjanya.
Pada awal masa kerjanya seorang kepala sekolah diharapkan untuk mensosialisasikan visi misinya dengan baik. Kemudian kepala sekolah bahu membahu menerapkan visi misi itu dan melakukan inovasi setiap saat untuk meningkatkan kualitas pendidikan yang ada di sekolah. Iklim sekolah yang kondusif akan terwujud jika seluruh komponen sekolah bersinergi dalam satu suara dan satu tujuan untuk menyelesaikan masalah – masalah yang terjadi di sekolah.
Dengan proses seperti diatas, sekolah akan dapat melaksanakan visi – misinya dengan baik dan menghasilkan proses pendidikan yang berkualitas.
3.      Terjaganya iklim keamanan dan ketertiban peserta didik
Untuk mencapai sekolah yang efektif, terjaganya iklim keamanan dan ketertiban dalam lingkugan sekolah mutlak diperlukan. Iklim sekolah yang terjaga akan menimbulkan semangat belajar yang tinggi. Semangat persaingan sehat antar siswa untuk menuju prestasipun akan meningkat dengan sendirinya.
Untuk menjaga iklim keamanan dan ketertiban hal yang paling penting adalah keteladanan dari para pemimpin, dalam hai ini kepala sekolah sebagai pemimpin organisasi sekolah, dan guru sebagai pemimpin alam kelas. Seorang kepala sekolah harus dapat menjadi pelopor dalam hal keteladanan dan integritas. Kemudian kepala sekolah juga harus bisa menularkan keteladanan yang dimiliki pada para guru yang pada akhirnya akan dijadikan contoh oleh siswa dalam perilakunya menjaga iklim sekolah.
Selain itu diperlukan juga sistem aturan yang jelas dan penerapan yang tegas untuk menghadapi tingkah laku siswa yang kurang baik. Seorang kepala sekolah dibantu oleh guru harus mampu merumuskan dan menerapkan aturan yang tepat pada setiap pelanggaran yang dilakukan oleh siswa maupun guru. Sistem yang dibuat juga sebaiknya melibatkan wali murid selaku orang yang paling dekat dengan siswa. Serta memaksimalkan juga peran guru BK (Bimbingan Konseling) untuk mengontrol dan merehabilitasi siswa yang indisipliner.
4.      Pengawasan kemajuan peserta didik
Pengawasan peserta didik sangat diperlukan untuk mencapai sekolah efektif. Pengawasan akan sangat berguna mengetahui potensi dan perkembangan peserta didik sehingga jika ditemukan ada yang tidak wajar dalam perkembangan peserta didik dapat diambil keputusan segera sehingga tidak terlanjur menjadi parah.
Pengawasan peserta didik sebaiknya dilakukan secara terus menerus dalam jangka waktu yang tidak terlalu panjang. Hal ini dimaksudkan agar jika ada penyimpangan dalam perkembangan peserta didik dapat segera ditangani sehingga tidak menyebabkan masalah yang lebih berat. Selain itu pengawasan seperti itu juga memacu siswa untuk selalu termotivasi belajar untuk bersaing dengan temannya dalam hal prestasi.
5.      Harapan yang tinggi
Harapan tinggi yang dimaksud disini adalah harapan positif yang membangkitkan motivasi siswa dalam belajar dan berprestasi. Bukan harapan berlebihan yang membebani dan menekan siswa.
Harapan yang tinggi diharapkan dapat memberikan motivasi dan rasa percaya diri. Para siswa yang masuk pada sekolah ternama misalnya akan merasa bangga dan terpilih sehingga memiliki rasa percaya diri yang tinggi. Dengan rasa percaya diri yang tinggi seperti itu, siswa akan secara alami menjauhi perbuatan curang seperti mencontek dan plagiat dalam proses belajarnya.
Harapan yang tinggi ini memang secara alami muncul apabila sekolah sudah memiliki track record yang bagus di mata masyarakat.misalnya sekolah unggulan. Pada sekolah seperti itu seorang kepala sekolah dituntut untuk mampu memanage harapan itu sehingga tidak membebani siswa. Sedangkan jika sekolah belum memiliki harapan seperti itu, maka kepala sekolah sebaiknya membangun sedikit demi sedikit reputasi sekolah dimata masyarakat sehingga harapan itu muncul.

Daftar Pustaka
Diakses tanggal 30 Desember 2012

Diakses tanggal 30 Desember 2012

http://www.slideshare.net/AhmadWahyudinRocknRoll/karakteristik-sekolah-efektif
Diakses tanggal 30 Desember 2012

http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/tmp/Sekolah%20Efektif.pdf
Diakses tanggal 30 Desember 2012

## note: ini adalah artikel kedua dari 6 artikel yang kutulis, tapi ini jga merupakan artikel terakhir yang layak diupload, karena yang lain kebanyakan ngawur dan copas-nya (maklum, i'm deadliner, hehe). Semoga bermanfaat ##
Read more...

Mewujudkan Tujuan Pendidikan Indonesia yang Sesuai Dengan Jati Diri Bangsa

##ditulis dalam rangka mengerjakan ujian akhir semester mata kuliah Manajemen Pendidikan Prodi Pend. Teknik Informatika FT UNY##


Mewujudkan Tujuan Pendidikan Indonesia yang Sesuai Dengan Jati Diri Bangsa

Identitas nasional merupakan suatu ciri yang membedakan bangsa Indonesia dengan bangsa lain. Indonesia memiliki keanekaragaman budaya yang tinggi dengan banyaknya etnis dan suku di dalamnya. Indonesia dikenal memiliki sikap gotong – royong yang kuat dan keramahannya. Akan tetapi belakangan ini sikap – sikap seperti itu mulai berkurang.
Pudarnya sikap – sikap yang menjadi jati diri bangsa dapat dilihat dari tingkah laku generasi muda saai ini. Anak muda jaman sekarang terlalu mendewa – dewakan kebudayaan barat. Mereka cenderung lebih merasa bangga memakai kaos dan celana jeans daripada memakai batik. Generasi muda yang muslim kini sudah jarang yang membaca Al Qur'an dan lebih suka mendengarkan musik – musik barat. Mereka juga seakan telah kehilangan sikap tenggang rasa dan persatuan dengan maraknya kasus tawuran pada setahun terakhir  ini.
Pudarnya nilai – nilai jati diri Indonesia ini disebabkan beberapa hal. Yang pertama tentunya adalah globalisasi dan kemajuan teknologi informasi. Dengan terbukanya akses ke dunia luar, mau tidak mau bangsa Indonesia harus mampu untuk menyaring kebudayaan yang masuk. Akan tetapi pada kenyataannya kebanyakan bangsa Indonesia tak mampu dan justru meniru secara membabi buta kebudayaan yang masuk, baik itu positif maupun negatif.
Yang kedua karena adanya krisis keteladanan dan kepemimpinan yang mendera negeri ini. Di Indonesia saat ini justru sangat sulit mencari orang  yang sesuai dengan jati dirinya sendiri. Para pemimpin ini pun seolah -olah menutup mata dari rakyatnya dan sibuk dengan urusan sandiwara politiknya sendiri. Sehingga para generasi muda kehilangan figur untuk dicontoh yang mengakibatkan memudarnya jati diri bangsa.
Salah satu cara untuk mengembalikan jati diri bangsa adalah dengan cara menyelenggarakan pendidikan yang sesuai dengan jati diri bangsa. Dengan pendidikan yang sesuai diharapkan dapat dihasilkan generasi muda yang sanggup menjadi contoh bagi generasi lainnya.
Akan tetapi pendidikan yang baik dan sesuai dengan jati diri bangsa tidak bisa diwujudkan dalam waktu singkat tanpa perencanaan yang matang dan sumber daya yang memadai. Perlu adanya kajian intensif dalam hal penyusunan kurikulum, manajerial sekolah, dan penyiapan guru yang berkualitas.
Sesuai dengan tujuan penulis menulis artikel ini, yaitu sebagai tugas mata kuliah Manajemen Pendidikan, maka artikel ini lebih membahas tentang kurikulum dan manajemen sekolah.
Solusi yang penulis tawarkan ada dalam beberapa tahap, yaitu :
1.      Perencanaan Kurikulum dan teknis pelaksanaan yang berbasis Agama dan kearifan lokal serta diterapkan berdasarkan keteladanan.
2.      Sosialisasi dan rekrutmen pada guru dan tenaga kependidikan.
3.      Pelaksanaan program.
4.      Evaluasi.

1.      Perencanaan Kurikulum dan teknis pelaksanaan yang berbasis Agama dan kearifan lokal serta diterapkan berdasarkan keteladanan.
 Pada perencanaan kurikulum ini penulis menyarankan kepada pihak terkait untuk berembuk bersama semua stakeholder pendidikan seperti guru, komite sekolah, dinas dan wali murid untuk menghasilkan keputusan yang paling baik.
Ada beberapa program yang menurut penulis perlu untuk dilaksanakan. Hal ini dikarenakan program – program tersebut dipandang perlu untuk mencapai tujuan menyelenggarakan pendidikan yang sesuai dengan jati diri bangsa. Program – program tersebut yaitu :
a)      Menyelenggarakan pengajian rutin Guru dan Siswa
Pengajian rutin Guru dan siswa dipandang perlu untuk dilaksanakan karena berfungsi untuk meningkatkan kembali iman dan takwa bagi guru dan siswa muslim. Dengan meningkatnya imtaq(iman dan takwa) maka diharapkan mereka dapat tersadarkan dan mampu menyaring kebudayaan – kebudayaan global yang masuk agar sesuai dengan norma yang dianut masyarakat. Terlebih norma agama.
b)      Mengadakan kegiatan mentoring untuk siswa
Mentoring adalah kegiatan pembinaan oleh satu orang mentor yang membimbing 3 – 10 muridnya untuk mengkaji dan mempertebal wawasan keislaman serta membina dan mengawasi akhlak dan perilaku murid. Orang yang dijadikan mentor adalah guru yang memiliki integritas akhlak yang baik atau siswa berprestasi yang memiliki integritas yang baik.
Diharapkan dengan mendekatkan siswa pada figur – figur yang dapat dicontoh, siswa dapat termotivasi untuk meniru mereka.
c)      Mendesain  ruang kelas dengan ornamen – ornamen tradisional
Dengan mendesain ruang kelas seperti di atas, diharapkan siswa akan lebih familier dan peduli terhadap kebudayaan lokal.
d)     Mengadakan lomba kesenian daerah sebulan sekali
Lomba kesenian ini dilaksanakan dengan melombakan kesenian – kesenian daerah lokal. Dalam konteks Jawa Tengah dan Yogyakarta yang dilombakan dapat berupa lomba karawitan, lomba macapat dan juga lomba membatik. Serta dapat juga menyertakan lomba aransemen musik pop bahasa Jawa untuk menyemarakkan suasana.
Diharapkan dengan Lomba – lomba ini siswa dapat lebih mengerti dan meresapi kearifan lokal yang ada di sekitar mereka.
e)      Memaksimalkan peran guru agama dan bahasa daerah.
Guru bahasa daerah merupakan ujung tombak pengenalan kebudayaan dan kearifan lokal di sebuah sekolah. Sudah selayaknya untuk dimaksimalkan dalam proses belajar mengajarnya tidak hanya mengajarkan materi, tapi juga mengajarkan kearifan lokal pada siswa.
Sedangkan guru agama merupakan salah satu faktor penting untuk mengontrol dan memberi contoh keteladanan akhlak bagi siswa, sehingga harus dimaksimalkan untuk membina akhlak selain juga wawasan tentang keislaman.

2.      Sosialisasi dan rekrutmen pada guru dan tenaga kependidikan
Untuk menerapkan sistem yang telah dibuat dibutuhkan kerja keras dan pemahaman seluruh komponen sekolah. Kalau dirasa perlu sekolah juga harus merekrut guru maupun tenaga kependidikan yang berkualitas. Sosialisasi dapat dilakukan dalam rapat yang mengumpulkan semua guru dan wali murid.
3.      Pelaksanaan program
Program akan dilaksanakan secara seksama dan dipantau terus oleh pihak – pihak terkait.
4.      Evaluasi
Pada setiap akhir semester akan diadakan evaluasi menyeluruh terhadap seluruh kegiatan yang telah diprogramkan bersamaan dengan diadakannya ujian akhir semester.

Pudarnya jati diri bangsa memang menjadi sebuah keprihatinan kita bersama. Pudarnya jati diri bangsa ini memang disebabkan oleh hal – hal yang cukup kompleks. Akan tetapi dengan pendidikan yang baik dan terencana, penulis yakin bahwa jati diri bangsa dapat dibangkitkan kembali.

Daftar Pustaka
http://alhada-fisip11.web.unair.ac.id/artikel_detail-42607-Makalah-Cara%20Mengembalikan%20Jati%20Diri%20Bangsa%20Indonesia.html
Diakses tanggal 29 Desember 2012
Diakses tanggal 29 Desember 2012


##NB : Artikel ini dibuat dalam kondisi mengejar deadline, mohon dimaklumi dan dikoreksi kalau ada kesalahan... :D ##
Read more...

Minggu, 30 Desember 2012

ARTIKEL : PENGADAAN GURU YANG BERKOMPETENSI TINGGI


Pendidikan merupakan sebuah landasan pokok dalam pembangunan sumber daya manusia.  Pendidikan dimasa sekarang sangatlah penting untuk menyiapkan generasi penerus yang mampu bersaing di era global, pasar bebas dan era informasi. Hal ini dikarenakan dengan pendidikan kita dapat memberi bekal pada generasi penerus untuk bersaing dan memajukan bangsa.
Salah satu komponen yang paling berpengaruh dalam pendidikan adalah guru. Guru yang baik akan mampu memberikan dampak yang besar bagi kemajuan suatu bangsa, begitu juga sebaliknya, jika guru jelek akan menghambat kemajuan bangsa itu sendiri. Pertanyaan pertama kaisar Hirohito (pemimpin Jepang) saat menjelang  kekalahan Jepang adalah “berapa banyak guru kita yang tersisa”, bukan berapa banyak tentara yang tersisa atau sebagainya. Ini menunjukkan betapa pentingnya peran guru dalam perkembangan suatu bangsa. Dan hal ini dibuktikan dengan keberhasilan Jepang bangkit dan kini menjadi salah satu kekuatan besar di Asia.
Dengan begitu pentingnya peran guru, sudah selayaknya kita fokus dalam pengembangan kompetensi guru – guru kita. Akan tetapi hingga saat ini kebanyakan guru yang ada masih memiliki kemampuan dibawah standar.  Menurut sumber yang penulis baca dari 285 ribu guru yang ikut uji kompetensi, ternyata 42,25 persen masih di bawah rata-rata kita (http://www.tempo.co/read/news/2012/07/31/079420465/SBY-Kecewa-dengan-Kualitas-Guru) . hal ini sungguh menjadi sebuah kenyataan yang menyedihkan bagi pendidikan nasional kita.
Rendahnya kompetensi guru saat ini diakibatkan oleh berbagai faktor. Diantaranya kurangnya pelatihan yang diadakan untuk meningkatkan kompetensi, kurangnya motivasi guru, kurangnya penguasaan materi yang diajarkan, kurangnya kompetensi pedagogis, dan kurangnya kompetensi kepribadian guru saat ini.
Jika kita tinjau kembali kompetensi seorang guru adalah seperangkat pengetahuan, keterampilan, dan perilaku yang harus dimiliki, dihayati, dan dikuasai seorang guru dalam melaksanakan tugas keprofesionalannya. Menurut pasal 10 UU no.14 tahun 2005 tentang guru dan dosen, disebutkan bahwa kompetensi guru meliputi kompetensi pedagogis, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, dan kompetensi profesional yang diperoleh melalui pendidikan profesi.
Kompetensi pedagogis menurut Dwi Siswoyo bukanlah kompetensi yang bersifat teknis belaka. Kompetensi ini lebih menekankan pada kemampuan mengelola pembelajaran peserta didik (Dwi Siswoyo dkk, 2011) kompetensi pedagogis ini mencakup pemahaman dan pengembangan potensi peserta didik, perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran, sistem evaluasi pembelajaran, serta ilmu pendidikan.
Salah satu cara yang cukup efektif untuk meningkatkan kompetensi guru pada bidang ini adalah dengan memperbanyak pelatihan. Dengan memperbanyak pelatihan – pelatihan cara mengajar yang baik, seminar tentang ilmu pendidikan, dan memperbanyak wawasan guru tentang ilmu pedagogis diharapkan guru dapat menerapkannya untuk mengoreksi cara mengajar yang mungkin selama ini kurang tepat. Selain itu, dengan adanya pelatihan ini guru juga diharapkan lebih mampu untuk memahami siswa dan menerapkan prinsip – prinsip pendidikan dengan lebih tepat.
Kompetensi kepribadian adalah kemampuan yang harus dimiliki oleh seorang guru yang berupa kepribadian. Kompetensi kepribadian ini meliputi kemantapan pribadi dan akhlak mulia, kedewasaan dan kearifan, serta keteladanan dan kewibawaan.
Untuk meningkatkan kompetensi guru di bidang ini penulis lebih mengutamakan peningkatan pengawasan guru di sekolah. Hal ini menjadi sangat penting karena penulis sering menjumpai guru yang menjadi seenaknya sendiri karena kurangnya pengawasan dari atasan. Guru menjadi malas karena telah mengantongi status sebagai PNS (Pegawai Negeri Sipil) dan berpikir meski kerjanya tidak maksimal, guru tidak akan dipecat. Konsekuensi yang paling berat pun mungkin Cuma dipindah – tugaskan. Untuk itu penulis menyarankan peningkatan pengawasan proses belajar mengajar yang melibatkan guru diperketat, kalau perlu guru yang tidak memiliki mentalitas yang baik diancam untuk diberhentikan.
Kompetensi Profesional adalah kompetensi yang harus dimiliki oleh seorang pendidik berupa penguasaan materi secara luas dan mendalam. Kompetensi ini mencakup penguasaan materi keilmuan, penguasaan kurikulum dan silabus sekolah, metode khusus pembelajaran bidang studi, dan wawasan etika dan pengembangan profesi.
Cara paling efektif untuk mengangkat kompetensi guru di bidang ini adalah dengan memperbanyak pelatihan materi per mata pelajaran dan menempatkan guru sesuai dengan latar belakang dan kemampuannya.  Pelatihan ini dimaksudkan untuk me-review kembali materi mata pelajaran yang sudah dikuasai dan meng-update materi agar sesuai dengan perkembangan keilmuannya saat ini. Sedangkan menempatkan guru sesuai dengan latar belakang dan kemampuannya dimaksudkan agar guru memiliki penguasaan materi yang dalam terhadap mata pelajaran yang diampunya.
Dengan persoalan kompetensi guru yang masih kurang, diperlukan adanya upaya nyata dari  pihak – pihak yang terkait dunia pendidikan khususnya bidang keguruan untuk menanggulanginya. Diperlukan upaya – upaya pelatihan baik pelatihan yang menyangkut kompetensi pedagogis maupun pelatihan yang menyangkut penguasaan materi. Selain itu diperlukan juga pengawasan yang ketat agar guru dapat bertugas dengan maksimal.

DAFTAR PUSTAKA
Diakses tanggal 27 November 2012

Diakses tanggal 27 November 2012

Koncara, Eka L. KOMPETENSI GURU DALAM MENINGKATKAN 
Diakses tanggal 27 November 2012

Diakses tanggal 27 November 2012

Siswoyo, Dwi, dkk. (2011). Ilmu Pendidikan, Yogyakarta : UNY Press
Read more...

Jumat, 28 Desember 2012

Presentasi Flash

Assalamu'alaykum. . .
kawan, lama tak posting di blog ini...
sebenarnya sudah niat posting banyak, tetapi karena banyak halangan jadi baru sekarang bisa posting..
:D
yup langsung saja, sy kali ini ga berniat posting tulisan, hanya ingin share saja...
ini adalah presentasi flash sy yang sy buat yang bertemakan tentang kimia...
tidak bagus memang, tapi tidak jelek juga, hehe...
semoga bermanfaat....
Read more...

Kamis, 11 Oktober 2012

Main - main dengan at command di modem smartfren ac682

Aslmu'alaykum...
alhamdulilah setelah sekian lama vakum akhirnya ada kesempatan buat ngepos lagi...
sebenarnya banyak yang mau dibahas, tapi karena ketidaktersediaan waktu dan minat jadi terbengkalai deh blog ini.... T.T
baik, disini saya akan membahas tentang  AT command..
AT command adalah perintah yang digunakan untuk mengatur modem atau hp dengan menggunakan komputer. Disebut AT Command karena semua perintahnya harus diawali dengan huruf “AT”.
Sebenarnya saya mencoba AT command ini karena tuntutan praktek kuliah, dan sempat bingung karena alat yang ada di laboratorium cuma 2 dan itupun lawas banget. Akhirnya saya dan teman2 inisiatif  nyoba pake modem sendiri – sendiri sambil nyari perintahnya di internet, dan Alhamdulillah nemu disini.
Di praktikum ini saya pake Hyperterminal. Sebenarnya Hyperterminal ini sudah tidak ada di windows 7, tapi saya men-copy-nya langsung dari windows XP, hhe.
Langkah pertama cek dulu di port mana modem-nya berada. Di lepi saya ada di com17, jadi tampilannya seperi ini :
Kemudian akan muncul tampilan seperti ini :
Kemudian langsung klik ok.
Untuk syntax pertama saya akan coba untuk melakukan panggilan telepon dengan cara : AT+CDV*995
Kalau berhasil akan ada tanda ok.
Kemudian saya akan memeriksa sms yang ada di modem saya. Perintahnya :
-> AT^HCMGL=4
Kemudian
-> AT^HCMGR=18
L untuk meload sms, sedangkan R untuk membaca. Indeks 4 pada perintah pertama adalah untuk me-load semua pesan. Sedangkan pada perintah kedua angka 0 berarti yang dibaca adalah sms pada indeks ke-0.
Hasilnya :

Baiklah sekarang coba yang untuk ngirim sms. Perintahnya :
Hhu, karena pulsa habis jadi ga bisa kekirim sms-nya...
T.T
Kalau jadi hasilnya seperti ini :

AT^HCMGS=085727614129
> BISMILLAH
^HCMGS:1

OK

Kemudian untuk mengetahui produsen dan seri modem caranya seperti ini :
AT+CGMI
AT+CGMM
Dari hasil praktek tadi, ternyata AT Command antara cdma dan gsm berbeda. Kalau gsm biasa memakai tanda “+” untuk memisahkan antara AT dan perintah, sedangkan kalau cdma kebanyakan tanda “^”.

Alhamdulillah udah selesai reka ulang praktikum tadi, semoga bermanfaat...
^_^





Read more...