##ditulis dalam rangka mengerjakan ujian akhir semester mata kuliah Manajemen Pendidikan Prodi Pend. Teknik Informatika FT UNY##
Mewujudkan
Tujuan Pendidikan Indonesia yang Sesuai Dengan Jati Diri Bangsa
Identitas nasional merupakan suatu ciri yang membedakan
bangsa Indonesia dengan bangsa lain. Indonesia memiliki keanekaragaman budaya
yang tinggi dengan banyaknya etnis dan suku di dalamnya. Indonesia dikenal
memiliki sikap gotong – royong yang kuat dan keramahannya. Akan tetapi
belakangan ini sikap – sikap seperti itu mulai berkurang.
Pudarnya sikap – sikap yang menjadi jati diri bangsa
dapat dilihat dari tingkah laku generasi muda saai ini. Anak muda jaman
sekarang terlalu mendewa – dewakan kebudayaan barat. Mereka cenderung lebih
merasa bangga memakai kaos dan celana jeans daripada memakai batik. Generasi
muda yang muslim kini sudah jarang yang membaca Al Qur'an dan lebih suka mendengarkan
musik – musik barat. Mereka juga seakan telah kehilangan sikap tenggang rasa
dan persatuan dengan maraknya kasus tawuran pada setahun terakhir ini.
Pudarnya nilai – nilai jati diri Indonesia ini
disebabkan beberapa hal. Yang pertama tentunya adalah globalisasi dan kemajuan
teknologi informasi. Dengan terbukanya akses ke dunia luar, mau tidak mau
bangsa Indonesia harus mampu untuk menyaring kebudayaan yang masuk. Akan tetapi
pada kenyataannya kebanyakan bangsa Indonesia tak mampu dan justru meniru
secara membabi buta kebudayaan yang masuk, baik itu positif maupun negatif.
Yang kedua karena adanya krisis keteladanan dan
kepemimpinan yang mendera negeri ini. Di Indonesia saat ini justru sangat sulit
mencari orang yang sesuai dengan jati
dirinya sendiri. Para pemimpin ini pun seolah -olah menutup mata dari rakyatnya
dan sibuk dengan urusan sandiwara politiknya sendiri. Sehingga para generasi
muda kehilangan figur untuk dicontoh yang mengakibatkan memudarnya jati diri
bangsa.
Salah satu cara untuk mengembalikan jati diri bangsa
adalah dengan cara menyelenggarakan pendidikan yang sesuai dengan jati diri
bangsa. Dengan pendidikan yang sesuai diharapkan dapat dihasilkan generasi muda
yang sanggup menjadi contoh bagi generasi lainnya.
Akan tetapi pendidikan yang baik dan sesuai dengan jati
diri bangsa tidak bisa diwujudkan dalam waktu singkat tanpa perencanaan yang
matang dan sumber daya yang memadai. Perlu adanya kajian intensif dalam hal
penyusunan kurikulum, manajerial sekolah, dan penyiapan guru yang berkualitas.
Sesuai dengan tujuan penulis menulis artikel ini, yaitu
sebagai tugas mata kuliah Manajemen Pendidikan, maka artikel ini lebih membahas
tentang kurikulum dan manajemen sekolah.
Solusi yang penulis tawarkan ada dalam beberapa tahap,
yaitu :
1.
Perencanaan Kurikulum dan teknis pelaksanaan
yang berbasis Agama dan kearifan lokal serta diterapkan berdasarkan
keteladanan.
2.
Sosialisasi dan rekrutmen pada guru dan tenaga
kependidikan.
3.
Pelaksanaan program.
4.
Evaluasi.
1. Perencanaan
Kurikulum dan teknis pelaksanaan yang berbasis Agama dan kearifan lokal serta
diterapkan berdasarkan keteladanan.
Pada
perencanaan kurikulum ini penulis menyarankan kepada pihak terkait untuk
berembuk bersama semua stakeholder pendidikan seperti guru, komite sekolah,
dinas dan wali murid untuk menghasilkan keputusan yang paling baik.
Ada beberapa program yang menurut penulis perlu untuk dilaksanakan. Hal
ini dikarenakan program – program tersebut dipandang perlu untuk mencapai
tujuan menyelenggarakan pendidikan yang sesuai dengan jati diri bangsa. Program
– program tersebut yaitu :
a)
Menyelenggarakan pengajian rutin Guru dan Siswa
Pengajian rutin Guru dan siswa dipandang perlu untuk dilaksanakan karena
berfungsi untuk meningkatkan kembali iman dan takwa bagi guru dan siswa muslim.
Dengan meningkatnya imtaq(iman dan takwa) maka diharapkan mereka dapat
tersadarkan dan mampu menyaring kebudayaan – kebudayaan global yang masuk agar
sesuai dengan norma yang dianut masyarakat. Terlebih norma agama.
b)
Mengadakan kegiatan mentoring untuk siswa
Mentoring adalah kegiatan pembinaan oleh satu orang mentor yang
membimbing 3 – 10 muridnya untuk mengkaji dan mempertebal wawasan keislaman
serta membina dan mengawasi akhlak dan perilaku murid. Orang yang dijadikan
mentor adalah guru yang memiliki integritas akhlak yang baik atau siswa
berprestasi yang memiliki integritas yang baik.
Diharapkan dengan mendekatkan siswa pada figur – figur yang dapat
dicontoh, siswa dapat termotivasi untuk meniru mereka.
c)
Mendesain
ruang kelas dengan ornamen – ornamen tradisional
Dengan mendesain ruang kelas seperti di atas, diharapkan siswa akan lebih
familier dan peduli terhadap kebudayaan lokal.
d)
Mengadakan lomba kesenian daerah sebulan sekali
Lomba kesenian ini dilaksanakan dengan melombakan kesenian – kesenian
daerah lokal. Dalam konteks Jawa Tengah dan Yogyakarta yang dilombakan dapat
berupa lomba karawitan, lomba macapat dan juga lomba membatik. Serta dapat juga
menyertakan lomba aransemen musik pop bahasa Jawa untuk menyemarakkan suasana.
Diharapkan dengan Lomba – lomba ini siswa dapat lebih mengerti dan
meresapi kearifan lokal yang ada di sekitar mereka.
e)
Memaksimalkan peran guru agama dan bahasa
daerah.
Guru bahasa daerah merupakan ujung tombak pengenalan kebudayaan dan
kearifan lokal di sebuah sekolah. Sudah selayaknya untuk dimaksimalkan dalam
proses belajar mengajarnya tidak hanya mengajarkan materi, tapi juga
mengajarkan kearifan lokal pada siswa.
Sedangkan guru agama merupakan salah satu faktor penting untuk mengontrol
dan memberi contoh keteladanan akhlak bagi siswa, sehingga harus dimaksimalkan
untuk membina akhlak selain juga wawasan tentang keislaman.
2. Sosialisasi
dan rekrutmen pada guru dan tenaga kependidikan
Untuk menerapkan sistem
yang telah dibuat dibutuhkan kerja keras dan pemahaman seluruh komponen
sekolah. Kalau dirasa perlu sekolah juga harus merekrut guru maupun tenaga
kependidikan yang berkualitas. Sosialisasi dapat dilakukan dalam rapat yang
mengumpulkan semua guru dan wali murid.
3. Pelaksanaan program
Program akan
dilaksanakan secara seksama dan dipantau terus oleh pihak – pihak terkait.
4. Evaluasi
Pada setiap akhir
semester akan diadakan evaluasi menyeluruh terhadap seluruh kegiatan yang telah
diprogramkan bersamaan dengan diadakannya ujian akhir semester.
Pudarnya jati diri bangsa memang menjadi sebuah keprihatinan
kita bersama. Pudarnya jati diri bangsa ini memang disebabkan oleh hal – hal
yang cukup kompleks. Akan tetapi dengan pendidikan yang baik dan terencana,
penulis yakin bahwa jati diri bangsa dapat dibangkitkan kembali.
Daftar Pustaka
http://alhada-fisip11.web.unair.ac.id/artikel_detail-42607-Makalah-Cara%20Mengembalikan%20Jati%20Diri%20Bangsa%20Indonesia.html
Diakses tanggal 29
Desember 2012
Diakses tanggal 29 Desember 2012
##NB : Artikel ini dibuat dalam kondisi mengejar deadline, mohon dimaklumi dan dikoreksi kalau ada kesalahan... :D ##
Keren artikelnya...
BalasHapusthanks...
Hapus:)
adakah kritik atau saran untuk artikel ini?