TUGAS
JARINGAN KOMPUTER
Lapisan
Fisik (Physical Layer)
Oleh
Saiful
Habib : 11520241053
Pendidikan
Teknik Informatika
Fakultas
Teknik
Universitas
Negeri Yogyakarta
2012
Model Open Systems
Interconnection (OSI) diciptakan oleh International Standardization
for Organization (ISO) yang menyediakan kerangka logika terstruktur
bagaimana proses komunikasi data berinteraksi melalui jaringan.
Standard ini dikembangkan untuk industri komputer agar komputer dapat
berkomunikasi pada jaringan yang berbeda secara efisien.
Model Layer OSI
Terdapat 7 layer
pada model OSI. Setiap layer bertanggungjawab secara khusus pada
proses komunikasi data. Misal, satu layer bertanggungjawab untuk
membentuk koneksi antar perangkat, sementara layer lainnya
bertanggungjawab untuk mengoreksi terjadinya selama proses transfer
data berlangsung.
- Pengertian Lapisan Fisik ( Physical Layer ).
Lapisan fisik
(Physical Layer) merupakan lapisan dasar dari semua jaringan dalam
model referensi OSI dimana lapisan ini berfungsi untuk
mentransmisikan sinyal data analog maupun digital. Selain itu,
lapisan fisik dapat digunakan untuk menentukan karakteristik dari
kabel yang digunakan untuk menghubungkan komputer dalam jaringan
sehingga sarana sistem pengiriman data ke perangkat lain yang
terhubung dalam suatu jaringan komputer. Pada lapisan ini yang akan
menjelaskan mengenai jarak terjauh yang mungkin digunakan oleh media
fisik serta mengatur bagaimana cara melakukan collision
control.
Physical Layer juga memiliki tujuan utama, seperti.
- Menspesifikasikan standar untuk berinteraksi dengan media jaringan.
- Menspesifikasikan kebutuhan media untuk jaringan.
- Menetukan karakteristik kabel untuk menghubungkan komputer dengan jaringan.
- Mentransfer dan menentukan bagaimana bit data dikodekan.
- Format sinyal electrical untuk transmisi lewat media jaringan.
- Sinkronisasi transmisi sinyal.
- Menangani interkoneksi fisik (kabel), mekanikal, elektrikal dan procedural.
- Mendeteksi error selama transmisi.
Lapisan ini
mendefinisikan antarmuka dan mekanisme untuk meletakkan bit-bit data
diatas media jaringan seperti kabel, radio dan cahaya. Selain itu,
lapisan ini dapat mendefinisikan tegangan listrik, arus listrik,
modulasi sinkronisasi antar bit, pengaktifan dan pemutusan koneksi
serta beberapa karakteristik kelistrikan untuk media transmisi
seperti kabel UTP / STP, kabel koaksial atau kabel fiber optic.
Protocol pada PHY Layer mencakup IEEE 802.3; RS-232C; X.21; repeater;
transceiver; kartu jaringan atau Network Interface Card (NIC) dan
pengabelan untuk beroperasi.
- Manfaat Physical Layers pada Komunikasi Data.
Media paling sering
digunakan untuk komunikasi data adalah kabel yang menggunakan kawat
tembaga untuk sinyal data dan bit kontrol antar perangkat jaringan.
Kabel yang digunakan untuk komunikasi data yang biasanya terdiri dari
serangkaian kabel tembaga individu yang membentuk sirkuit sinyal
didedikasikan untuk tujuan tertentu. Jenis lain dari kabel tembaga,
yang dikenal sebagai kabel koaksial, memiliki konduktor tunggal yang
berjalan melalui pusat kabel yang terbungkus oleh, namun terisolasi
dari, pelindung lainnya.
Tembaga jenis media
yang dipilih adalah ditentukan oleh standar lapisan Fisik yang
dibutuhkan untuk menghubungkan lapisan Data Link perangkat dua atau
lebih jaringan. Kabel ini dapat digunakan untuk menghubungkan node di
LAN untuk perangkat perantara, seperti router dan switch. Kabel juga
digunakan untuk menghubungkan perangkat WAN ke penyedia layanan data
seperti perusahaan telepon. Setiap jenis koneksi dan perangkat kabel
terlampir persyaratan yang ditetapkan oleh standar lapisan fisik.
Jaringan media
umumnya menggunakan jack modular dan colokan, yang menyediakan
koneksi mudah dan pemutusan. Juga, satu jenis konektor fisik dapat
digunakan untuk beberapa jenis koneksi. Sebagai contoh, konektor
RJ-45 digunakan secara luas dalam LAN dengan satu jenis media dan di
beberapa WAN dengan jenis media lain. Berikut adalah contoh hardware
yang memakai kawat tembaga
- Sinyal Data.
Sinyal data
merupakan proses komunikasi data yang hendak ditransmisikan akan
diberi kode terlebih dahulu dala bentuk sinyal analog dan digital.
a.
Sinyal
analog
Merupakan sinyal
data dalam bentuk gelombang yang berkelanjutan, tidak ada perubahan
secara tiba-tiba serta mempunyai besaran yaitu amplitudo dan
frekuensi. Dengan menggunakan sinyal analog akan memberikan jangkauan
transmisi data yang jauh. Gelombang pada sinyal analog berbentuk
sinusoidal yang memiliki tiga variabel dasar seperti amplitudo
(ukuran tinggi rendah tegangan dari sinyal analog), frekuensi (jumlah
gelombang dalam waktu satu detik) dan phase (besar sudut dari sinyal
analog pada saat tertentu). Dengan menggunakan 3 variabel tersebut
akan diperoleh 3 jenis modulasi, seperti:
Amplitudo
Modulation (AM) menggunakan sinyal analog untuk membedakan dua
keadaan sinyal digital.
Frequency
Modulation (FM) menggunakan frekuensi sinyal analog untuk membedakan
dua keadaan sinyal digital.
Phase
Modulation (PM) menggunakan perbedaan sudut fase dari sinyal analog
untuk membedakan dua keadaan dari sinyal digital. Cara ini merupakan
cara yang paling baik, tapi menggunakan sistem yang sangat sulit.
b.
Sinyal
digital
Merupakan sinyal
data dalam bentuk pulsa yang dapat mengalami perubahan secara
tiba-tiba dan mempunyai besaran 0 dan 1. Modem (modulator
demodulator) akan digunakan untuk melakukan transmisi data. modem
sebagai modulator bertujuan untuk menerjemahkan data atau informasi
dalam bentuk sinyal digital menjadi sinyal analog yang kemudian akan
menggabungkan diri dengan frekuensi pembawa (carrier). Sedangkan,
modem sebagai demodulator bertujuan untuk memisahkan dari frekuensi
pembawa dan menerjemahkan data atau informasi sinyal analog menjadi
sinyal digital. Pada Physical Layer, komputer mengirimkan stream bit
lewat media transmisi karena komputer menggunakan sinyal elektrik
untuk menghadirkan biner 0 dan 1. Oleh karena itu, Physical Layer
memiliki standar sinyal elektrik, seperti:
- Jenis sinyal (analod atau digital).
- Level tegangan.
- Identifikasi bit.
- inkronisasi bit.
- Media Transmisi.
Media transmisi
merupakan suatu jalur fisik antara transmitter dan receiver dalam
sistem transmisi data. media transmisi dapat diklasifikasikan sebagai
guided (terpadu) dan unguided (tidak terpadu) dapat terjadi dalam
bentuk gelombang elektromagnetik. Dengan media yang terpadu,
gelombang dipadu melalui sebuah media padat seperti kabel tembaga
terpilin (twisted pair), kabel coaxial tembaga dan serat optik (fiber
optic). Beberapa faktor yang berhubungan dengan media transmisi dan
sinyal, yaitu.
a.
Bandwidth
(lebar pita).
b.
Transmission
impairement (kerusakan transmisi).
c.
Interference
(interferensi).
d.
Jumlah
penerima (receiver).
Adapun media yang
dibutuhkan selain komputer terlepas dari jenis jaringan yang
dibangun,adalah:
- Kabel.
- Transmisi tanpa kabel (wireless).
- Network interface card (NIC) atau kartu jaringan.
Protokol pada
Physical Layer menjelaskan karakteristik dari media transmisi dan
sinyal elektrik yang meliputi spesifikasi sebagai berikut.
- Konektor fisik.
- Piranti koneksi seperti switch dan multiplexer.
- Kecepatan data transfer.
- Jarak transmisi maksimum.
6. Jenis
Transmisi.
1.
Transmisi
Paralel.
Merupakan suatu
konektor yang terdiri dari tujuh atau delapat bit (ASCII)
ditransmisikan secara serentak setiap saat.
2.
Transmisi
Serial.
Merupakan bentuk
transmisi yang digunakan secara umum. Pada transmisi ini, setiap bit
dari satu karakter dikirimkan secara berurutan yaitu bit per bit
dimana satu bit diikuti oleh bit berikutnya.
7.
Metode Transmisi.
1.
Baseband.
Pada metode ini,
data berupa sinyal digital langsung dikirim melalui media transmisi
satu channel seperti kabel tanpa melalui perubahan apapun. Dengan
cara ini pengiriman data dan tergantung pada jarak transmisi dan
kualitas media yang digunakan. Pada metode ini dibutuhkan peralatan
multiplexing disebut time division multiplexing (TDM). TDM digunakan
untuk transmisi data dalam bentuk sinyal. Dengan TDM, pengiriman data
dilakukan dengan cara mengatur pengiriman data dari setiap terminal
berdasarkan waktu. Olehkarena itu, dibutuhkan media transmisi
berkualitas tinggi yang dapat mengirimkan data dengan kecepatan
tinggi diantara multiplexer transmitter dan multiplexer receiver.
2.
Broadband.
Broadband digunakan
untuk mentransmisikan sinyal analog. Apabila data dalam bentuk sinyal
digital, maka harus dimodulasi menjadi sinyal analog. Media yang
digunakan berupa kabel coaxial broadband menggunakan media frekuensi
radio atau satelit. Data dari beberapa terminal dapat menggunakan
satu saluran, tapi memiliki frekuensi yang berbeda sehingga pada saat
bersamaan dapat dikirimkan berebagai jenis data melalui beberapa
frekuensi.
Daftar Pustaka
Tidak ada komentar:
Posting Komentar