Assalamu'alaikum...
wah, sepertinya udah lama banget aku ga ngutak - atik blog ini...
habis gakada waktu sih..
banyak kerjaan menumpuk dan menyita waktuku banget....
juga karena kemarin - kemarin aku gak ada bahan, tapi alhamdulilah karena ada tugas dari kegiatan ELS (Engineering Leadership School), aku jadi "terpaksa" membuat artikel ditengah jadwal kegiatan yang banyak banget...
huhu, yaudah, hampir ga tidur semaleman buat itu...
tapi setelah kupikir-pikir artikel ini lumayan juga untuk ngisi blog, ya udah, ku pos aja...
yup inilah artikelnya :
Kepemimpinan
Pengertian
Secara bahasa kepemimpinan berasal dari kata
pimpin yang diberi imbuhan ke-an. Maknanya hampir sama dengan kata “kecepatan”
yang berarti mampu untuk menjadi cepat. Kepemimpinan berarti memiliki kemampuan
untuk memimpin dan mengarahkan.
Menurut Tead; Terry; Hoyt (dalam Kartono,
2003) Pengertian Kepemimpinan yaitu
kegiatan atau seni mempengaruhi orang lain agar mau bekerjasama yang didasarkan
pada kemampuan orang tersebut untuk membimbing orang lain dalam mencapai
tujuan-tujuan yang diinginkan kelompok.
Menurut Young (dalam Kartono, 2003) Pengertian Kepemimpinan yaitu bentuk dominasi yang didasari atas
kemampuan pribadi yang sanggup mendorong atau mengajak orang lain untuk berbuat
sesuatu yang berdasarkan penerimaan oleh kelompoknya, dan memiliki keahlian
khusus yang tepat bagi situasi yang khusus.
Moejiono (2002) memandang bahwa leadership tersebut sebenarnya sebagai akibat pengaruh satu
arah, karena pemimpin mungkin memiliki kualitas-kualitas tertentu yang membedakan dirinya
dengan pengikutnya. Para ahli teori sukarela (compliance induction theorist)
cenderung memandang leadership sebagai pemaksaan atau pendesakan pengaruh secara
tidak langsung dan sebagai sarana untuk membentuk kelompok sesuai dengan
keinginan pemimpin (Moejiono, 2002).
Dari beberapa definisi diatas yang saya dapat
dari internet, dapat disimpulkan bahwa kepemimpinan adalah kemampuan untuk
mengarahkan dan memimpin suatu kelompok untuk mencapai tujuan tertentu.
Kepemimpinan sangat dibutuhkan dalam sebuah
organisasi. Karena dalam organisasi dibutuhkan pengaturan yang rapi pada setiap
individu yang ada di dalamnya. Kepemimpinan yang baik akan mengarahkan suatu organisasi
menjadi lebih efektif dan efisien. Sedangkan kepemimpinan yang buruk akan
menyebabkan organisasi itu menjadi mandeg dan gagal.
Macam – Macam Gaya Kepemimpinan
Ada bermacam – macam gaya kepemimpinan di dunia.
Menurut saya tidak ada gaya kepemimpinan terbaik dari gaya – gaya yang ada.
Akan tetapi yang ada hanyalah gaya kepemimpinan yang paling “cocok” dengan
keadaan organisasi yang dihadapi oleh seorang pemimpin.
Dari sumber yang saya kutip dari belajarpsikologi.com, ada beberapa gaya
kepemimpinan yaitu :
1. Tipe
Kepemimpinan Kharismatis
Tipe kepemimpinan karismatis memiliki kekuatan
energi, daya tarik dan pembawaan yang luar biasa untuk mempengaruhi orang lain,
sehingga ia mempunyai pengikut yang sangat besar jumlahnya dan
pengawal-pengawal yang bisa dipercaya. Kepemimpinan kharismatik dianggap
memiliki kekuatan ghaib (supernatural power) dan kemampuan-kemampuan yang
superhuman, yang diperolehnya sebagai karunia Yang Maha Kuasa. Kepemimpinan
yang kharismatik memiliki inspirasi, keberanian, dan berkeyakinan teguh pada
pendirian sendiri. Totalitas kepemimpinan kharismatik memancarkan pengaruh dan
daya tarik yang amat besar.
2. Tipe
Kepemimpinan Paternalistis/Maternalistik
Kepemimpinan paternalistik lebih diidentikkan dengan kepemimpinan yang kebapakan
dengan sifat-sifat sebagai berikut: (1) mereka menganggap bawahannya sebagai
manusia yang tidak/belum dewasa, atau anak sendiri yang perlu dikembangkan, (2)
mereka bersikap terlalu melindungi, (3) mereka jarang memberikan kesempatan
kepada bawahan untuk mengambil keputusan sendiri, (4) mereka hampir tidak
pernah memberikan kesempatan kepada bawahan untuk berinisiatif, (5) mereka
memberikan atau hampir tidak pernah memberikan kesempatan pada pengikut atau
bawahan untuk mengembangkan imajinasi dan daya kreativitas mereka sendiri, (6)
selalu bersikap maha tahu dan maha benar.
3. Tipe
Kepemimpinan Militeristik
Tipe kepemimpinan militeristik ini sangat mirip dengan tipe kepemimpinan otoriter. Adapun
sifat-sifat dari tipe kepemimpinan militeristik adalah: (1) lebih banyak
menggunakan sistem perintah/komando, keras dan sangat otoriter, kaku dan
seringkali kurang bijaksana, (2) menghendaki kepatuhan mutlak dari bawahan, (3)
sangat menyenangi formalitas, upacara-upacara ritual dan tanda-tanda kebesaran
yang berlebihan, (4) menuntut adanya disiplin yang keras dan kaku dari bawahannya,
(5) tidak menghendaki saran, usul, sugesti, dan kritikan-kritikan dari
bawahannya, (6) komunikasi hanya berlangsung searah.
4. Tipe
Kepemimpinan Otokratis (Outhoritative, Dominator)
Kepemimpinan otokratis memiliki ciri-ciri antara lain: (1) mendasarkan diri pada
kekuasaan dan paksaan mutlak yang harus dipatuhi, (2) pemimpinnya selalu
berperan sebagai pemain tunggal, (3) berambisi untuk merajai situasi, (4)
setiap perintah dan kebijakan selalu ditetapkan sendiri, (5) bawahan tidak
pernah diberi informasi yang mendetail tentang rencana dan tindakan yang akan
dilakukan, (6) semua pujian dan kritik terhadap segenap anak buah diberikan
atas pertimbangan pribadi, (7) adanya sikap eksklusivisme, (8) selalu ingin
berkuasa secara absolut, (9) sikap dan prinsipnya sangat konservatif, kuno,
ketat dan kaku, (10) pemimpin ini akan bersikap baik pada bawahan apabila
mereka patuh.
5. Tipe
Kepemimpinan Administratif/Eksekutif
Kepemimpinan tipe administratif ialah
kepemimpinan yang mampu menyelenggarakan tugas-tugas administrasi secara
efektif. Pemimpinnya biasanya terdiri dari teknokrat-teknokrat dan
administratur-administratur yang mampu menggerakkan dinamika modernisasi dan
pembangunan. Oleh karena itu dapat tercipta sistem administrasi dan birokrasi
yang efisien dalam pemerintahan. Pada tipe kepemimpinan ini diharapkan adanya
perkembangan teknis yaitu teknologi, indutri, manajemen modern dan perkembangan
sosial ditengah masyarakat.
6. Tipe
Kepemimpinan Demokratis
Kepemimpinan demokratis berorientasi pada manusia
dan memberikan bimbingan yang efisien kepada para pengikutnya. Terdapat
koordinasi pekerjaan pada semua bawahan, dengan penekanan pada rasa tanggung
jawab internal (pada diri sendiri) dan kerjasama yang baik. kekuatan
kepemimpinan demokratis tidak terletak pada pemimpinnya akan tetapi terletak
pada partisipasi aktif dari setiap warga kelompok.
Dari macam – macam gaya kepemimpinan yang saya
sebutkan diatas, tampak bahwa kepemimpinan yang paling baik adalah gaya
demokrasi. Akan tetapi hal itu dikarenakan gaya yang paling cocok saat ini
memang gaya demokrasi.
Dengan tingkat pengetahuan dan kecerdasan
masyarakat pada era modern yang sudah cukup tinggi, masyarakat dapat berpikir
jernih dan menyuarakan pendapat yang masuk akal sebagai masukan bagi pemimpin
dan memudahkan pemimpin untuk membimbing mereka.
Akan tetapi di jaman dahulu mungkin gaya memimpin
kharismatik sangat diperlukan. Seperti di jaman perjuangan kemerdekaan, Indonesia
saat itu tidak memerlukan pemimpin yang mengayomi dan menderngar rakyatnya.
Tapi mereka saat itu membutuhkan pemimpin seperti Soekarno yang sanggup
menggerakkan dan menyemangati rakyatnya untuk berjuang.
Kesimpulan
Hal yang dapat saya simpulkan dari materi yang
saya simpulkan diatas adalah bahwa kepemimpinan itu banyak macamnya. Dari
bermacam – macam gaya kepemimpinan itu kita dituntut untuk dapat membaca
keadaan dan menerapkan gaya kepemimpinan yang tepat dengan benar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar